Zals Tekno - Kalian tentunya sudah sangat akrab dengan keyboard entah itu di perangkat PC atau hp kalian. Tapi pernahkah ketika kalian sedang mengetik menggunakan keyboard lalu mulai berpikir "kenapa tombol pada hampir semua keyboard disusun qwerty dan tidak urut secara alphabet saja, misal abcde dan seterusnya". Ternyata semua itu ada alasan dan sejarahnya. Bagi kalian yang masih penasaran kenapa keyboard disusun qwerty, saya berikan infonya. Biar kalian tidak penasaran lagi langsung saja kita bahas.
Karena masalah itu, Christopher Latham Sholes mengacak-acak susunan hurufnya sedemikian rupa sehingga sulit digunakan untuk mengetik. Tujuannya adalah agar tidak terjadi kesalahan mekanik karena terlalu cepat mengetik. Susunan inilah yang sekarang kita sebut sebagai QWERTY. Namun ada juga yang berpendapat bahwa susunan ini dibuat untuk mempercepat pengetikan dan menghindari kesalahan mekanik atau paper jam.
Keyboard QWERTY inilah yang akhirnya digunakan sebagai input komputer dan pada tahun 1973 diresmikan sebagai keyboard standar internasional. Selain itu sebenarnya ada standar susunan keyboard lainnya saat ini, salah satunya ASK (American Simplified Keyboard) atau biasa disebut DVORAK yang ditemukan oleh Dr. August Dvorak sekitar tahun 1940.
Susunan DVORAK ini sebenarnya menurut penelitian memungkinkan kita untuk mengetik lebih efisien. Sebenarnya mereka bisa menciptakan susunan yang jauh lebih efisien dari QWERTY. Namun, karena susunan itu lebih dulu terkenal maka susah untuk meninggalkannya. Karena manusia lebih suka hidup dari kebiasaan. Dan karena itulah susunan keyboard ini masih bertahan sampai sekarang.
Itu tadi sejarah singkat mengenai susunan keyboard QWERTY yang bisa saya rangkum. Jika ingin menambahkan atau ada pertanyaan bisa langsung isi kolom komentar dibawah. Sekian, semoga bermanfaat.
Sejarah Keyboard Qwerty
Pada awalnya sebelum ditemukan komputer, Christopher Latham Sholes menemukan mesin ketik atau biasa kita sebut mesin tik pada tahun 1868. Saat awal diciptakan prototype mesin ketik, sangat memungkinkan kita untuk mengetik dengan lebih cepat. Karena terlalu cepatnya mengetik , sampai- sampai sering timbul masalah pada saat itu. Yaitu pada saat tombol ditekan, batang-batang huruf yang menghentak pita itu sering tersangkut satu sama lain atau biasa disebut jamming.Karena masalah itu, Christopher Latham Sholes mengacak-acak susunan hurufnya sedemikian rupa sehingga sulit digunakan untuk mengetik. Tujuannya adalah agar tidak terjadi kesalahan mekanik karena terlalu cepat mengetik. Susunan inilah yang sekarang kita sebut sebagai QWERTY. Namun ada juga yang berpendapat bahwa susunan ini dibuat untuk mempercepat pengetikan dan menghindari kesalahan mekanik atau paper jam.
Keyboard QWERTY inilah yang akhirnya digunakan sebagai input komputer dan pada tahun 1973 diresmikan sebagai keyboard standar internasional. Selain itu sebenarnya ada standar susunan keyboard lainnya saat ini, salah satunya ASK (American Simplified Keyboard) atau biasa disebut DVORAK yang ditemukan oleh Dr. August Dvorak sekitar tahun 1940.
Susunan DVORAK ini sebenarnya menurut penelitian memungkinkan kita untuk mengetik lebih efisien. Sebenarnya mereka bisa menciptakan susunan yang jauh lebih efisien dari QWERTY. Namun, karena susunan itu lebih dulu terkenal maka susah untuk meninggalkannya. Karena manusia lebih suka hidup dari kebiasaan. Dan karena itulah susunan keyboard ini masih bertahan sampai sekarang.
Itu tadi sejarah singkat mengenai susunan keyboard QWERTY yang bisa saya rangkum. Jika ingin menambahkan atau ada pertanyaan bisa langsung isi kolom komentar dibawah. Sekian, semoga bermanfaat.
Kalo zaman dulu ga ada penemuan keyboard qwerty, jadi apa ya pak sekarang
BalasHapusJadi susah pak haha
Hapustwerky lah
Hapusbaru tahu kalau ada susunan tombol keyboard yang lain
BalasHapusHehe iya gan, tapi yang paling populer masih dipegang keyboard qwerty :D
HapusSusunan nya untuk huruf latin aja ya?. Bagaimana dengan huruf jenis bahasa lainnya seperti arab dan jepang atau mandarin.
BalasHapusYa, karna qwerty disini adalah keyboard internasional jadi saya bahas yang latin :)
Hapus