Perbedaan PSU dan UPS

gambar
Zals Tekno - Dalam dunia elektronik kita mengenal power supply untuk menyediakan sumber daya listrik ke perangkat (seperti komputer, dsb). Namun, seringkali kita mendengar kata power supply yang disingkat menjadi PSU ataupun UPS. Apakah mereka salah tulis/typo?

Tidak! mereka tidak salah tulis. Orang awam akan mengira bahwa 2 kata itu adalah alat yang sama yaitu power supply. Padahal kenyataannya 2 alat itu berbeda walaupun masih sama-sama jenis power supply. Apa perbedaannya? Mari kita bahas satu persatu.

Perbedaan PSU dan UPS


1. PSU (Power Supply Unit)

Power Supply ini berfungsi memberi daya dan menstabilkan tegangan listrik yang masuk ke perangkat elektronik (biasanya komputer). PSU mengubah arus bolak-balik (AC) ke arus searah (DC).

Disini listrik berperan sangat penting karena jika listrik mati, maka power supply dan komputer yang tersambung juga ikut mati. Akibatnya data yang disimpan sebelumnya bisa hilang, kerusakan sofware, hardware dan sebagainya.

Harga alat ini biasanya lebih terjangkau dari UPS tergantung merk dan besar daya.


2. UPS (Uninterruptible Power Supply)

Power Supply jenis ini memiliki fungsi yang sama seperti PSU yaitu menstabilkan tegangan listrik yang masuk ke perangkat seperti komputer.

Namun, ada fungsi tambahan yang menjadi nilai tambah alat ini. UPS ini bisa menyimpan daya sementara layaknya powerbank.

Jadi ketika listrik mati kita masih bisa menggunakan komputer untuk sementara. Cukup untuk memback-up data dan mematikan perangkat/komputer sesuai prosedur.

Ada 2 jenis UPS yaitu online dan offline. UPS online akan memasukkan arus listrik ke baterai, baru setelah itu dialirkan ke output. UPS offline akan langsung memasukkan arus listrik yang telah distabilkan ke output, ketika listrik mati baru menggunakan daya dari baterai.

Kelemahannya adalah harga yang lebih mahal dari PSU, namun setara bila kita melihat fungsinya.

Kesimpulannya PSU digunakan untuk memberi daya ke komputer dan akan mati ketika listrik mati sedangkan UPS fungsinya sama namun bisa menyimpan daya seperti powerbank ketika listrik mati.

Sekarang udah ngerti kan? Kalo masih belum paham bisa tanyakan langsung di komentar. Jangan lupa subscribe channel Youtube Zals Tekno melalui tombol di pojok kanan atas web ini. Dan subsrcribe blog ini dengan mengisi email anda dibawah artikel ini untuk mendapatkan informasi, tips dan trik terbaru. Sekian, semoga bermanfaat.

Silahkan berkomentar dengan sopan :)
Komentar yang berhubungan dengan SARA atau semacamnya akan kami hapus
Silahkan gunakan name/url jika ingin menggunakan link balik
[Jangan Menggunakan Link Aktif di Komentar]

2 Komentar

  1. Makasih mas septian rizal atas infonya ,saya juga lagi sambil belajar tentang BTC dan sejenisnya,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama mas :) jangan sampai salah pilih psu atau ups mas, apalagi kalo dipakai mining bitcoin

      Hapus

Type above and press Enter to search.