Ini Dia 14 Jenis Mekanisme Konsensus Blockchain Saat Ini!

Zals Tekno -  Blockchain adalah teknologi yang memungkinkan pengiriman informasi secara transparan dan aman tanpa melibatkan pihak ketiga. Salah satu elemen kunci dari teknologi blockchain adalah mekanisme konsensus, yang digunakan untuk memvalidasi transaksi dan mencapai kesepakatan di antara para pengguna jaringan. 

Ada beberapa jenis mekanisme konsensus yang digunakan dalam teknologi blockchain, dan dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa jenis mekanisme konsensus yang umum digunakan. Berikut adalah beberapa jenis mekanisme konsensus yang umum digunakan pada teknologi blockchain:


Daftar Isi

1. Proof of Work (PoW)

2. Proof of Stake (PoS)

3. Delegated Proof of Stake (DPoS)

4. Proof of Authority (PoA)

5. Proof of Elapsed Time (PoET)

6. Proof of Burn (PoB)

7. Byzantine Fault Tolerance (BFT)

8. Federated Byzantine Agreement (FBA)

9. Directed Acyclic Graph (DAG)

10. Proof of Reputation (PoR)

11. Proof of Importance (PoI)

12. Proof of Capacity (PoC)

13. Proof of History (PoH)

14. Proof of Weight (PoWt)


1. Proof of Work (PoW)

Proof of Work adalah algoritma konsensus yang digunakan dalam teknologi blockchain untuk memvalidasi transaksi dan mencapai kesepakatan di antara para pengguna jaringan. Algoritma ini digunakan dalam jaringan Bitcoin dan banyak cryptocurrency lainnya. Dalam PoW, para penambang (miners) menggunakan komputasi yang intensif untuk menyelesaikan sebuah puzzle matematika kompleks yang disebut dengan "hash function". 

Puzzle ini memiliki tingkat kesulitan yang tinggi sehingga para penambang perlu menggunakan perangkat keras yang khusus dan performa tinggi untuk menyelesaikan puzzle tersebut. Setiap kali sebuah transaksi dilakukan, para penambang akan berlomba-lomba untuk menyelesaikan puzzle PoW tercepat untuk memvalidasi transaksi tersebut. Setelah sebuah puzzle diselesaikan, block baru akan ditambahkan ke blockchain dan para penambang yang berhasil menyelesaikan puzzle tersebut akan diberikan hadiah dalam bentuk cryptocurrency.


2. Proof of Stake (PoS)

Proof of Stake adalah mekanisme konsensus yang digunakan dalam teknologi blockchain yang berbeda dengan PoW. Dalam PoS, para pemilik token cryptocurrency di jaringan blockchain diberi kesempatan untuk validasi transaksi dan memperoleh hadiah tanpa harus menyelesaikan puzzle matematika kompleks seperti pada PoW. 

Para pemilik token dapat memvalidasi transaksi dengan menyimpan sejumlah token dalam sebuah "staking wallet" dan memberikan kontribusi pada jaringan dengan menjaga keamanan jaringan. Semakin besar jumlah token yang disimpan dalam staking wallet, semakin besar kemungkinan untuk memvalidasi transaksi dan memperoleh hadiah.


3. Delegated Proof of Stake (DPoS)

Delegated Proof of Stake adalah jenis mekanisme konsensus yang digunakan dalam teknologi blockchain untuk mempercepat transaksi dan mengurangi kebutuhan akan sumber daya yang besar. Dalam DPoS, pemilik token memilih "delegator" atau "wakil" yang akan bertindak sebagai validator transaksi. Delegator ini akan memvalidasi transaksi dan menerima hadiah, sementara pemilik token yang memilih delegator tersebut akan memperoleh bagian dari hadiah tersebut. Dalam DPoS, para pemilik token dapat memilih delegator yang terpercaya dan memiliki rekam jejak yang baik dalam memvalidasi transaksi.


4. Proof of Authority (PoA)

Proof of Authority (PoA) adalah jenis mekanisme konsensus pada blockchain di mana validator atau pihak yang memiliki wewenang memvalidasi transaksi dipilih berdasarkan reputasi dan kepercayaan mereka. Berbeda dengan Proof of Work (PoW) dan Proof of Stake (PoS), PoA tidak memerlukan proses komputasi atau staking yang intensif. Keuntungan dari PoA adalah transaksi dapat diproses dengan cepat dan risiko keamanan dapat dihindari.


5. Proof of Elapsed Time (PoET)

Proof of Elapsed Time (PoET) adalah jenis mekanisme konsensus pada blockchain yang memungkinkan setiap node dalam jaringan bersaing untuk menjadi validator berdasarkan waktu yang telah berlalu. Setiap node akan memilih waktu acak dan menunggu hingga waktu tersebut berlalu. Node yang waktu tunggunya terpendek akan menjadi validator dan diberi wewenang untuk menambahkan blok baru ke dalam blockchain. PoET memungkinkan penghematan energi yang signifikan dan dapat meningkatkan efisiensi jaringan blockchain.


6. Proof of Burn (PoB)

Proof of Burn (PoB) adalah jenis mekanisme konsensus pada blockchain di mana pengguna membakar sejumlah token atau koin kripto untuk memvalidasi transaksi dan menambahkan blok baru ke dalam blockchain. Proses membakar token atau koin ini bertujuan untuk menunjukkan komitmen pengguna terhadap jaringan blockchain. 

Dalam PoB, semakin banyak token atau koin yang dibakar, semakin besar kemungkinan untuk menjadi validator. PoB memberikan insentif kepada pengguna untuk mempertahankan kepercayaan dan integritas jaringan dengan cara mengorbankan sejumlah koin atau token. Keuntungan dari PoB adalah mengurangi kebutuhan energi yang diperlukan untuk validasi transaksi, tetapi juga memiliki risiko pengorbanan aset kripto yang signifikan jika terjadi kesalahan.


7. Byzantine Fault Tolerance (BFT)

Byzantine Fault Tolerance (BFT) adalah jenis mekanisme konsensus pada blockchain yang dirancang untuk menangani masalah kegagalan oleh pihak yang tidak dapat dipercaya dalam jaringan, seperti serangan hacker atau kegagalan perangkat keras. BFT memungkinkan node dalam jaringan untuk berkomunikasi dan mencapai kesepakatan tentang transaksi dan blok baru yang akan ditambahkan ke dalam blockchain. 

Setiap node akan memberikan suara atau tanda tangan digital untuk setiap transaksi atau blok baru, dan kesepakatan dicapai ketika mayoritas node telah memberikan suara yang sama. Keuntungan dari BFT adalah dapat meningkatkan keamanan dan keandalan jaringan blockchain, terutama dalam situasi di mana risiko serangan atau kegagalan tinggi.


8. Federated Byzantine Agreement (FBA)

Federated Byzantine Agreement (FBA) adalah jenis mekanisme konsensus pada blockchain di mana node dalam jaringan terorganisir dalam kelompok-kelompok atau federasi. Setiap kelompok memiliki beberapa anggota yang dapat dipercaya, dan setiap anggota memiliki suara yang sama dalam menentukan kesepakatan transaksi dan blok baru yang akan ditambahkan ke dalam blockchain. 

FBA mirip dengan Byzantine Fault Tolerance (BFT) dalam hal mencapai kesepakatan melalui mayoritas suara, tetapi FBA memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam hal pengaturan federasi dan tidak memerlukan setiap node dalam jaringan untuk memvalidasi transaksi. Keuntungan dari FBA adalah dapat meningkatkan efisiensi dan skaalabilitas jaringan blockchain, serta dapat memberikan solusi untuk masalah koordinasi antara node dalam jaringan yang besar.


9. Directed Acyclic Graph (DAG)

Directed Acyclic Graph (DAG) adalah sebuah struktur data berbentuk graf yang terdiri dari simpul-simpul yang dihubungkan dengan garis-garis berarah. Setiap garis mengarah dari simpul satu ke simpul lainnya, dan tidak ada sirkuit yang terbentuk di dalam graf. DAG digunakan pada beberapa protokol blockchain untuk memvalidasi transaksi dan menambahkan blok baru ke dalam blockchain tanpa memerlukan mekanisme konsensus seperti PoW atau PoS. 

Setiap transaksi dianggap sebagai simpul dalam DAG, dan setiap simpul menunjuk ke transaksi sebelumnya yang telah diverifikasi sebelumnya. Setiap simpul baru dalam DAG dapat diverifikasi dengan merujuk ke simpul-simpul sebelumnya. Keuntungan dari DAG adalah dapat meningkatkan kecepatan dan efisiensi transaksi dan meningkatkan skala jaringan blockchain. Beberapa contoh implementasi DAG pada protokol blockchain adalah IOTA dan Nano.


10. Proof of Reputation (PoR)

Proof of Reputation (PoR) adalah jenis mekanisme konsensus pada blockchain di mana reputasi atau kepercayaan pengguna digunakan untuk menentukan siapa yang berhak untuk memvalidasi transaksi dan menambahkan blok baru ke dalam blockchain. PoR mengasumsikan bahwa pengguna dengan reputasi yang baik lebih mungkin bertindak dengan jujur dan dapat dipercaya, sehingga mereka akan dipilih sebagai validator transaksi. Reputasi pengguna dapat dihitung berdasarkan sejarah transaksi mereka, tingkat partisipasi dalam jaringan, dan faktor-faktor lainnya yang dapat diukur. 

PoR memungkinkan pengguna yang memiliki reputasi baik untuk terus memvalidasi transaksi dan memperoleh imbalan dari jaringan, sementara pengguna yang reputasinya buruk akan dikeluarkan dari jaringan. Keuntungan dari PoR adalah dapat meningkatkan keamanan jaringan dan mendorong partisipasi aktif dari pengguna dengan reputasi baik, tetapi kelemahannya adalah mungkin sulit untuk memulai jaringan dengan PoR karena reputasi pengguna perlu dibangun terlebih dahulu.


11. Proof of Importance (PoI)

Proof of Importance (PoI) adalah jenis mekanisme konsensus pada blockchain yang digunakan untuk menentukan siapa yang berhak untuk memvalidasi transaksi dan menambahkan blok baru ke dalam blockchain. PoI didasarkan pada faktor-faktor seperti kepemilikan token, sejarah transaksi, dan partisipasi aktif dalam jaringan. Dalam PoI, pengguna yang memiliki tingkat partisipasi yang lebih tinggi dan sering melakukan transaksi memiliki tingkat penting atau "importance" yang lebih tinggi dalam jaringan. 

Semakin tinggi tingkat penting pengguna, semakin besar peluangnya untuk dipilih sebagai validator transaksi dan memperoleh imbalan dari jaringan. Keuntungan dari PoI adalah dapat mendorong partisipasi aktif dari pengguna dalam jaringan dan menghindari masalah sentralisasi yang mungkin terjadi pada mekanisme konsensus seperti PoW dan PoS. Namun, kelemahannya adalah PoI masih rentan terhadap serangan 51% dan tidak sepenuhnya memperhitungkan kepercayaan pengguna dalam jaringan.


12. Proof of Capacity (PoC)

Proof of Capacity (PoC) adalah jenis mekanisme konsensus pada blockchain di mana bukti partisipasi dalam jaringan didasarkan pada kapasitas penyimpanan yang dimiliki oleh pengguna. Dalam PoC, pengguna menggunakan ruang penyimpanan pada hard disk atau media penyimpanan lainnya untuk menciptakan bukti bahwa mereka memiliki kapasitas untuk memvalidasi transaksi dan menambahkan blok baru ke dalam blockchain. Pengguna yang memiliki kapasitas penyimpanan yang lebih besar cenderung memiliki peluang lebih besar untuk dipilih sebagai validator transaksi dan memperoleh imbalan dari jaringan. 

PoC juga dapat mengurangi penggunaan energi yang dibutuhkan dalam mekanisme konsensus seperti PoW karena tidak memerlukan daya pemrosesan yang besar. Keuntungan lain dari PoC adalah mendorong partisipasi pengguna dengan perangkat penyimpanan yang murah dan tersedia, sehingga dapat meningkatkan keamanan jaringan dan mencegah terjadinya sentralisasi. Namun, PoC masih rentan terhadap serangan 51% dan masalah skala jaringan dapat menjadi masalah karena kapasitas penyimpanan yang terbatas.


13. Proof of History (PoH)

Proof of History (PoH) adalah jenis mekanisme konsensus pada blockchain yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan verifikasi transaksi dengan memperkenalkan urutan waktu yang terperinci dan dapat diverifikasi dengan mudah. PoH menggunakan protokol hashing yang mirip dengan PoW untuk menciptakan bukti bahwa suatu kejadian telah terjadi pada waktu tertentu. Dengan menggunakan PoH, jaringan blockchain dapat memverifikasi transaksi dengan lebih cepat karena tidak perlu melakukan verifikasi berulang kali pada data historis yang sama. 

PoH dapat mempercepat proses verifikasi transaksi dengan memungkinkan jaringan untuk mengonfirmasi informasi historis dengan lebih cepat dan efisien, tanpa harus mengorbankan keamanan. Salah satu kelemahan dari PoH adalah potensi terjadinya serangan jamming atau manipulasi data historis yang dapat mempengaruhi integritas jaringan. Namun, PoH masih dalam tahap pengembangan dan terus diuji coba untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi.


14. Proof of Weight (PoWt)

Proof of Weight (PoWt) adalah jenis mekanisme konsensus pada blockchain yang mengukur berat atau nilai relatif dari setiap peserta jaringan berdasarkan kontribusinya terhadap jaringan. Kontribusi ini dapat diukur dengan berbagai faktor, seperti jumlah koin yang disimpan, kegiatan transaksi, atau partisipasi dalam pengambilan keputusan jaringan. 

Dalam PoWt, pengguna dengan bobot yang lebih besar memiliki peluang yang lebih besar untuk dipilih sebagai validator transaksi dan menerima imbalan dari jaringan. Salah satu keuntungan dari PoWt adalah dapat mengurangi sentralisasi karena pengguna dengan bobot yang lebih kecil masih memiliki peluang untuk terpilih sebagai validator dan menerima imbalan dari jaringan. Namun, PoWt dapat menjadi kompleks karena memerlukan pengukuran yang akurat dan dapat memerlukan waktu untuk menentukan bobot pengguna secara tepat.


Sementara itu, mekanisme konsensus lainnya masih dalam tahap pengembangan dan penelitian. Masing-masing jenis mekanisme konsensus diatas memiliki karakteristik dan keunggulan yang berbeda. Pemilihan jenis mekanisme konsensus yang tepat akan memengaruhi performa, keamanan, dan keandalan dari sebuah jaringan blockchain. Di artikel berikutnya, kita akan membahas secara detail masing-masing mekanisme konsensus tersebut.

Silahkan berkomentar dengan sopan :)
Komentar yang berhubungan dengan SARA atau semacamnya akan kami hapus
Silahkan gunakan name/url jika ingin menggunakan link balik
[Jangan Menggunakan Link Aktif di Komentar]

2 Komentar

  1. Sangat informatif artikelnya, tetapi diluar itu masih ada lagi jenis konsensus lainnya, mungkin bisa jadi saran untuk update kedepannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih banyak atas sarannya, kami akan terus melakukan update pada artikel-artikel kami :)

      Hapus

Type above and press Enter to search.